Codes Xploit: Jaringan
Showing posts with label Jaringan. Show all posts
Showing posts with label Jaringan. Show all posts

Macam Macam Jaringan Protokol dan Fungsinya

 
 
 
Nama Protocol jaringan atau protokol jaringan komputer dan kegunaannya:
  • DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan protokol dalam jaringan yang berfungsi sebagai pendistribusi alamat IP dalam jaringan dengan jumlah alamat IP yang terbatas.
  • DNS (Domain Name Server) merupakan databasenama domaindengan alamat IP sehingga bisa dikenali oleh perangkat yang lain.
  • FTP (File Transfer Protocol) merupakan protocol dalam jaringan yang berfungsi untuk transfer file dalam jaringan.
  • HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) adalah protokol yang berfungsi untuk transfer file HTML dari web.
  • MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) adalah sebiah protokol yang berfungsi untuk mengirim file binary dalam bentuk text.
  • POP (Post Office Protocol) merupakan protokol yang bertugas untuk mengambail mail dari server.
  • SMB (Server Massage Block) adalah protokol yang bertugas untuk transfer berbagai server file DOS dan windows.
  • SMTP (Simple Mail transfer Protocol) merupakan protokol untuk pertukaran e-mail
  • SNMP (Single Network management Protocol) merupakan protokol yang berfungsi untuk manajemen jaringan.
  • Telnet adalah protokol yang berfungsi untuk akses dari jarak jauh.
  • TFTP merupakan protokol untuk transfer file.
  • NETBIOS (Network Basic Input Output System) merupakan bios jaringan standar
  • RPC ( Remote Procedure Call) merupakan prosedur pemanggilan jarak jauh
  • TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol untuk pertukaran data berorientasi.
  • UDP (User Datagram Protocol) merupakan protokol untuk pertukaran data tidak berorientasi.
  • IP (Internet Protocol) merupakan protokol untuk menerapkan routing
  • RIP (Routing Information Protocol) merupakan protokol untuk memilih routing.
  • ARP ( Address Resolution Protocol) merupakan protokol yang bertugas untuk mendapatkan informasi hardware dari alamat IP.
  • RARP (Reverse ARP) adalah kebalikan dari ARP yaitu protokol yang berfungsi untuk mendapatkan informasi alamat IP dari hardware.

Pengertian, Fungsi dan Arsitektur Masing Masing Layer TCP/IP Dalam Jaringan Komputer

Pengertian Layer TCP/IP dalam Jaringan Komputer

TCP/IP atau Transmision Control Protocol / Internet Protocol adalah sebuah perangkat lunak dalam jaringan komputer yang ada dalam sistem sehingga memungkinkan komputer dengan komputer lain dapat mentransfer data atau informasi didalam satu jaringan / group

Dalam jaringan komputer ada 2 buah model referensi jaringan yang sering dipakai yaitu network layer model OSI dan layer TCP IP. Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Network layer model OSI, kali ini saya akan berbagi tentang layer TCP IP. Berbeda dengan model OSI, layer pada TCP IP terbagi menjadi 5 lapis (layer).


Macam-macam Layer dalam TCP/IP

TCP/IP memiliki lima lapisan atau layer, Kelima layer tersebut meliputi:

Physical Layer (lapisan fisik) adalah lapisan paling bawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

Network Access Layer adalah layer yang berfungsi untuk mentransmisikan data melalui jaringan tunggal. lapisan ini mempunyai fungsi yang sama seperti lapisan Data link dan physical pada model OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Lapisan ini berfungsi sama seperti lapisan network pada model OSI. Pada layer ini terjadi pengiriman data dalam jaringan dengan skala yang lebih luas yaitu internet. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada.
Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
  • Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
  • Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :

  • FlowControl. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
  • Error Detection. Pengirimdan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berartii. 

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.


Application Layer adalah layer yang berfungsi sebagai perantara interaksi antara pengguna dengan sistem jaringan. Layer ini mempunyai fungsi sama seperti layer Aplication, Presentation dan Session pada layer network model OSI, selain itu lapisan ini merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan.Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Pengertian dan Fungsi Layer Network Model OSI (Open System Inter-conection)

 
 
OSI (Open System Inter-conection) merupakan lembaga yang bertugas mengeluarkan standarisasi di bidang teknologi. Dalam standarisasi tersebut suatu jaringan dibagi kedalam tujuh layer yang berbeda dan masing-masing layer tersebut memiliki fungsi dan peranan yang berbeda pula. Ketujuh lapisan tersebut meliputi:
  • Aplication merupakan suatu lapisan yang bertugas untuk mengelola interaksi dengan pengguna. Salah satu contoh yang ada pada lapisan ini adalah Sistem Operasi.
  • Presentation merupakan lapisan jaringan yang bertugas untuk menterjemahkan data dari sistem yang berbeda atau berlainan sehingga menjadi data yang mudah dipahami dan mudah dimengerti oleh pengguna komputer.
  • Session merupakan lapisan jaringan yang berfungsi untuk mengatur waktu koneksi dan sesi komunikasi antar terminal.
  • Transport merupakan lapisan jaringan yang bertugas untuk mengatur urutan pengiriman data dalam jaringan sehingga data yang terkirim tidak mengalami tabrakan data. Pada lapisan ini juga juga mendeteksi jika terjadi kesalahan atau permasalahan pada proses pengiriman data.
  • Network adalah lapisan yang berfungsi sebagai tempat memecah data menjadi beberapa bagian sebelum pengiriman. Pada lapisan ini pengriman paket data akan disertakan alamat pengirim dan alamat yang dituju.
  • Data Link merupakan suatu lapisan jaringan yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pengiriman data, data akan dikodekan terlebih dahulu sebelum data dikirim ataupun diterima.
  • Physical layer merupakan lapisan yang paling bawah dari model ini, Pada layer ini berupa perangkat keras yang berhungan dengan jaringan komputer seperti kabel, Switch, hub, LAN Card dan lain-lain.
Ketujuh layer tersebut memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda sehingga pengiriman data dalam jaringan bisa berjalan lancar.

semoga artikel ini bermanfaat.

Pengertian Topologi Jaringan Peer To Peer

 
 
Topologi Peer to Peer adalah topologi jaringan dalam komputer dimana konsepnya memakai jaringan peer to peer, artinya setiap komputer dalam satu jaringan saling berinteraksi satu sama lain tanpa adanya server sehingga setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server itu sendiri.
Topologi jaringan peer to peer selalu diidentikkan dengan topologi jaringan bus akan tetapi bentuk komunikasi dan koneksinya tidak searah seperti halnya yang ada pada topolgi jaringan bus.
Topologi Peer to Peer memiliki sejumlah kelebihan. Adapun kelebihan yang ditawarkan oleh Topologi Peer to Peer adalah, sebagai berikut:
  1. Topologi Peer to Peer bersifat lebih independen, dimana setiap komputer dalam jaringan tersebut dapat bertindak sendiri tanpa harus ketergantungan pada sebuah server maupun perangkat penghubung jaringan lainnya (switch, hub)
  2. Setiap komputer dalam topologi peer to peer dapat memberikan file dan menerima file sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
  3. Topologi Peer to Peer lebih mudah untuk diimplementasikan karena banyaknya dukungan dari perangkat keras dan perangkat lunak model terbaru.
  4. Biaya pengadaan lebih murah karena tidak memerlukan komputer server maupun perangkat penghubung jaringan.
  5. Topologi jaringan Peer to Peer tidak memberatkan kinerja komputer lainnya, karena setiap komputer menyimpan setiap file yang dimilikinya dan dapat digunakan bersama-sama dengan komputer yang lain.
Disamping itu penggunaan topologi Peer to Peer dalam jaringan juga memiliki kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain:
  1. Tingakat keamanan kurang terjamin, karena setiap komputer memiliki sistem scurity yang berbeda-beda.
  2. Pengaturan dan konfigurasi jaringan peer to peer lebih rumit.
  3. Topologi Peer to Peer memiliki konsep penyimpanan data pada setiap komputer sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan maka akses data pada komputer tersebut akan terganggu.

Topologi Ring - Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Kelemahan Beserta Karakteristik Topologi Token Ring (Topologi Cincin)

Pengertian Topologi Jaringan Ring (Token Ring)

Topologi jaringan token ring adalah sebuah topologi dalam jaringan komputer yang mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk lingkaran seperti cincin dalam desainnya dan semua workstation dan server dihubungkan menjadi satu membentuk pola lingkaran. Setiap workstation maupun server akan menerima data atau informasi yang disharing, jika alamat yang dimaksud sesuai dengan maka informasi atau data akan diterima, dan jika alamat yang tidak sesuai maka informasi tersebut akan dilewatkan ke komputer yang lain. Topologi Ring hanya menghubungkan secara langsung dua perangkat dalam jaringan (lihat gambar topologi Ring).


Seperti terlihat pada gambar diatas, bentuk topologi jaringan Ring yang menyerupai bentuk cincin (ring) ini, maka sinyal data akan bergerak searah dari satu perangkat satu ke perangkat lainnya sampai pada akhirnya berhenti di perangkat tujuan sehingga semua paket data yang dikirimkan pada topologi jaringan ini akan melewati semua host atau node dalam jaringan. Dengan kata lain, untuk mencapai perangkat D maka sinyal yang dikirimkan dari perangkat A harus melalui perangkat B dan C.

Permasalahannya adalah sinyal akan semakin melemah apabila jarak yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan semakin jauh. Karenanya untuk mengatasi lemahnya sinyal data karena kemungkinan menempuh jarak di luar batasan yang dibolehkan, maka setiap perangkat pada topologi ini dilengkapi dengan sebuah repeater. Dengan adanya Repeater, maka sinyal data yang melalui sebuah perangkat akan langsung diperkuat kembali sehingga dapat 'berjalan' terus ke perangkat lainnya, demikian seterusnya sampai pada akhirnya sinyal data tersebut tiba di perangkat tujuan.


Fungsi Topologi Jaringan Ring ( Token Ring)

Sama seperti topologi jaringan lainnya Topologi jaringan ring berfungsi untuk membauat cara untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lain, sehingga semua komputer yang terhubung dalam jaringan akan dapat berkomunikasi satu sama lain.

Masing-masing node dalam topologi ring akan dilewati paket data yang dikirimkan oleh user, akan tetapi jika node tersebut bukan alamat tujuan dari paket maka node akan meneruskan paket sehingga paket tersebut akan sampai pada alamat yang dituju.


Kelebihan dan Kelemahan Topologi Jaringan Ring (Token Ring)

Kelebihan dari topologi ini adalah desain dalam jaringan sangat mudah dan sederhana, juga tidak membutuhkan banyak kabel jaringan untuk menghubungkannya selain itu pada topologi ini tidak ada tabrakan pengiriman data atau collision seperti pada topologi jaringan bus. Sedangkan kelemahan dari topologi token ring setiap node dalam jaringan akan ikut mengelola data atau informasi yang di sharing sehingga jika salah satu node mengalami gangguan maka selurung jaringan akan terganggu dan pengiriman data tidak bisa disampaikan.

Kelebihan Topologi Jaringan Ring (Token Ring)

  • Data yang mengalir pada topologi ini adalah satu arah sehingga collision atau tabrakan data dapat dihindarkan.
  • Aliran data mengalir lebih cepat dan mampu untuk menangani lalu lintas data yang tinggi karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
  • Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
  • Waktu untuk mengakses data lebih optimal karena dapat mempertimbangkan jarak tempuh yang lebih cepat untuk menuju alamat yang dituju. 

Kelemahan Topologi Jaringan Ring (Token Ring)

  • Apabila ada salah satu komputer atau node dalam topologi ring yang gagal berfungsi atau mengalami masalah, maka akan
  • mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Menambah atau mengurangi computer dalam jaringan akan mempengaruhi jaringan yang sedang berjalan.
  • Butuh penanganan khusus karena sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.


Karakteristik Topologi Jaringan Ring (Token Ring)

  1. Node-node atau komputer-komputer dalam jaringan dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran atau cincin.
  2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
  3. Paket-paket data dapat mengalir dalam jaringan adalah satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision atau tabrakan data dapat dihindarkan.
  4. Kesulitan pada topologi ini adalah jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan
  5. tersebut.
  6. Type kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

Topologi Jaringan Star - Pengertian, Fungsi, Kelebihan, Kelemahan, Karakteristik dan Cara Kerja Topologi Star

Pengertian Topologi Jaringan Star

Topologi star merupakan topologi yang paling sering digunakan untuk merancang jaringan pada saat ini. Topologi ini mempunyai ciri, yaitu adanya switch atau hub yang menghubungkan ke setiap komputer baik server maupun client. topologi jaringan star mempunyai ciri fisik yang paling mudah dikenali yaitu adanya switch atau hub sebagai kontrol terpusat dalam jaringan, selain itu Topologi star juga menggunakan kabel UTP dan konektor RJ 45 sebagai media transmisinya

Fungsi Topologi Jaringan Star

Topologi jaringan star berfungsi untuk menghubungkan antar komputer satu dengan komputer lain dalam jaringan komputer baik komputer tersebut bertindak sebagai server maupun bertindak sebagai client. Selain untuk menghubungkan antar komputer dalam satu jaringan atau satu network topologi jaringan star juga dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat keras jaringan lain seperti router, modem, access point dan lain sebagainya


Gambar Topologi Jaringan Star

Kelebihan dan Kelemahan Topologi Jaringan Star

Berikut adalah kelebihan dan kelemahan topologi jaringan star:

1. Kelebihan topologi jaringan star
  • Paling fleksibel dibandingkan dengan topologi yang lain
  • Pemasangan workstation yang baru sangat mudah, dan tidak mengganggu kerja dari komputer yang lain
  • Kontrol terpusat, sehingga memudahkan pengecekan kesalahan jaringan.
  • Kemudahan deteksi kesalahan pada jaringan, karena adanya kontrol terpusat dan satu kabel untuk satu komputer.
  • Apabila satu komputer mengalami masalah dalam jaringan, komputer yang sain tidak akan terganggu
2. Kelemahan topologi jaringan star
  • Boros kabel, karena topologi ini satu komputer akan dihubungkan ke hub dengan satu kabel, sehingga jika banyak komputer pada jaringan maka akan menggunakan kabel yang banyak pula.
  • Perlu penanganan khusus untuk pengelolaan jaringan.
  • Kontrol terpusat(hub) menjadi elemen yang sangat kritis, sehingga jika hub mengalami kerusakan maka semua jaringan akan mengalami masalah.

Karakteristik Topologi Jaringan Star
  1. Setiap node atau komputer berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB atau switch)
  2. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
  3. Sangat mudah dikembangkan. sehingga jika ingin menambahkan jaringan yang baru kita tinggal menambahkan kabel dan menghubungkan ke switch.
  4. Kerusakan pada salah satu node tidak berpengaruh pada jaringan yang lain, misalnya jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
  5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
  6. Konektor yang digunakan adalah konektor RJ 45
Cara Kerja Topologi Jaringan Star
Pada topologi jaringan star tidak langsung terhubung satu sama lain pada kabel maupun komputer, tetapi melalui perangkat pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan HUB atau switch. Perangkat ini(Switch atau hub) mempunyai peran yang sangat penting dalam jaringan sehingga jika switch mengalami masalah maka seluruh jaringan juga akan mengalami masalah.
Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan